Selasa, 24 November 2015

Tugas bahasa indonesia 9

KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

A.   Pengertian Kutipan

Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

B.   Tujuan Kutipan

Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:

a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:

1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

C.   Fungsi Kutipan

Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :

1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.


D.  Jenis Kutipan

A. Kutipan langsung

Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Contoh:
·          Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).


·          “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3)

B. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi


Contoh :
·         Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
·         Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).




A.  Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Secara lengkap, Catatan kaki  adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).

B.  Tujuan Catatan Kaki

Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu, penulisan catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk :

a.     Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.

b.    Menyatakan Hutang Budi
Penunjukan sumber pada catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.

c.    Menyatakan Keterangan Tambahan
Catatan kaiki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :
1). Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan
terhadap topik yang disebut dalam teks.3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang
bertentangan.

d.    Merujuk bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.

C.  Fungsi Catatan Kaki

a.       Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
b.      Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
c.       Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman tersebut.
d.      Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content footnote).

D.  Unsur-Unsur Catatan Kaki

v  Penulisan Catatan Kaki Untuk Buku

1.     Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
2.    Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
3.    Nama atau nomor seri, kalau ada.
4.    Data publikasi :
·         Jumlah jilid, kalau ada
·         Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
·         Nama penerbit, diikuti koma di antara
·         Tahun penerbitan. tanda kurung
5.    Nomor jilid kalau perlu.
6.    Nomor halaman diikuti titik (.)

Contoh:
____________________________________________________
1Muhammad Ibn ‘Abdillah al‐Zarkasyiy, al‐Burhân fî ‘Ulum
al‐Qur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ al‐Kutub al‐Arabiyah, 1958 M/1377 H),h. 34‐35.


A.Pengertian Daftar Pustaka

Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.

Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.

Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
Ditempatkannya didepan nama kecil
Tahun Penerbitan
Judul Buku
Tempat Penerbitan
Nama Penerbit

B.Cara Membuat Daftar Pustaka

Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi

Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran.

Contoh Daftar Pustaka
Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42

Contoh Daftar Pustaka dari Buku :

Buku ditulis satu Orang

Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
Buku ditulis dua Orang

Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
Buku ditulis lebih dari dua orang

Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company

sumber :
http://tania1412.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-pustaka.html

Senin, 23 November 2015

Tugas Bahasa Indonesia 8

Pengertian Kerangka Karangan

Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.

Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur.

Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan

1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di dalam suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

Cara Membuat Kerangka Karangan

Adapun cara membuat kerangka suatu karangan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tema dan menetukan judul suatu karangan

Sebelum membuat karangan, tentukanlah dahulu tema karangan yang akan dibuat. Tema ini yang akan mempengaruhi seluruh isi dari karangan yang akan dibuat. Pilihlah tema-tema yang sedang hangat atau tema yang menjadi kesenangan Anda. Hal ini akan sangat membatu untuk mengembangkan karangan.

Setelah mendaptkan tema, tentukan juga judul karangan yang akan dibuat. Usahakan membuat judul yang singkat dan menarik pembaca untuk membaca karangan tersebut.

2. Mengumpulkan bahan

Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan pendukung yang berupa topik-topik yang berhubungan dengan tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Topik-topik tersebut antara lain, pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain.  Catatlah semua topik yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau topik.

3. Menseleksi bahan

Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai dengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yang tidak penting untuk di bahas.

4. Mengembangkan kerangka karangan

Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang utuh dengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat. Perluas topik-topik yang telah ditentukan pada kerangka dan usahakan jangan membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan.
Advertisement

Contoh Kerangka Karangan

1. Tema    : Kesehatan
Judul    : Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan

2. Definisi

2.1 Pengertian tidur cukup

3. Dampak Kurang tidur

3.1 Kurang tidur dapat menyebabkan tergangunya konsentarsi
3.2 Kurang tidur mudah terserang penyakit
3.3 Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi

4. Manfaat tidur cukup

4.1 Meningkatkan konsentrasi
4.2 Meningkatkan daya tahan tubuh
4.3 Meningkatkan energi

5. Tips agar tidur nyenyak

5.1 Berolahraga
5.2 Membuat jadwal tidur
5.3 Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur

Contoh Pengembangan Kerangka Karangan

Manfaat tidur cukup bagi kesehatan

Tidur adalah suatu ativitas dimana seluruh tubuh sedang berada dalam keadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan tidur yang cukup yaitu sekitar 6 sampai 8 jam setiap hari. Lamanya waktu tersebut tidak bisa dicicil, dengan kata lain waktu 6 sampai 8 jam adalah waktu sekali tidur.

Ada beberapa dampak buruk yang disebabkan jika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup. Dampak-dampak tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatan kita, diantaranya adalah kurang tidur dapat menggangu konsenterasi. Hal ini dikarenakan otak kita mengalami kelelahan sehingga memacu mata dan mempengaruhi tubuh menjadi lemas dan mengantuk. Hilangnya konsentrasi ini sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang mengendarai kendaraan bermotor.

Dampak selanjutnya adalah kurang tidur membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Hal ini terjadi akibat dari melemahnya sistem imun atau kekebalan tubuh sehingga penyakit dapat dengan mudah menyerang. Terlebih lagi, kurang tidur membuat emosi seseorang menjadi terganggu. Biasanya orang yang mengalami kekurangan tidur akan mudah lelah dan cepat marah.

Agar terhindar dari dampak-dampak tersebut, usahkanlah untuk selalu mendapatkan tidur yang cukup, karena tubuh kita akan mendapatkan manfaat yang baik, diantaranya adalah dengan tidur yang cukup, tubuh akan berkonsentarsi dengan baik karena otak mendapatkan istirahat yang cukup.

Selain itu, tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang akan menyerang. Yang terakhir adalah tubuh akan mendapatkan energy yang banyak untuk melakukan aktifitas di hari esok.

Demikianlah manfaat dari tidur yang cukup, agar mendapatkan manfaat-manfaat tidur di atas. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak kareana tidur yang cukup dan nyeyak merupakan kombinasi yang baik. Berikut ini adalah tips-tips untuk membuat tidur nyenyak.
yang pertama adalah berolahraga sebelum tidur, dengan berolahraga tubuh akan menjadi lelah dan memudahkannya untuk tidur nyenyak. kemudian usahakan untuk membuat jadwal tidur yang teratur agar tidur menjadi suatu kebiasaan yang baik dan yang terakhir jangan makan-makanan yang berat sebelum tidur agar tubuh tidak kembung.

sumber :
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-contoh-kerangka-karangan-dan-cara-membuatnya.html

Minggu, 15 November 2015

Tugas Bahasa Indonesia 7

Topik, tema, dan judul

 pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya, marilah kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia, sbb.

* Topik
1. Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi.
2. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
* Tema
Pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, emnggubah sajak, dsb)
* Judul
1. Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu.
2. Kepala karangan (cerita, drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan; bertajuk.

Jelas terlihat bahwa apa yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyiratkan bahwa arti ketiga kata yang kita bicarakan ini sama adanya.
Jika kita berdialog dengan seseorang, biasanya kita memperbincangkan satu masalah tertentu, umpamanya tentang banjir, tentang narkoba, tentang sepak bola, dsb. Kalau yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam itu topik tunggal.
Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik atau topik ganda.
Dalam wacana yang berupa dialog antara dua tau tiga orang, topik itu muncul begitu saja, kecuali dialog tersebut memang direncanakan sejak lama.
Sebuah topik tunggal bisa tidak searah. Umpamanya, jika kita menceritakan kepada lawan bicara bahwa kita mengalami sakit perut, tentulah kita berharap lawan bicara tersebut akan merespon dengan memberikan nasihat atau menyarankan mencoba obat tertentu.

TOPIK

Pengertian topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.

Cara Membatasi Topik
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

TEMA

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.

Syarat Tema yang Baik
1. Tema menarik perhatian penulis.

Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

2. Tema dikenal/diketahui dengan baik.

Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.

Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

JUDUL

Pengertian Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.

Syarat-syarat pembuatan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.

2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.
Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

sumber :
https://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul/

Minggu, 08 November 2015

Tugas Bahasa indonesia 6

Pengertian Paragraf 

seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas ". Kalimat Pokok atau Kalimat Utama yaitu " kalimat yang berisi masalah atau kesimpulan sebuah paragraf ". Sedangkan Kalimat Penjelas yaitu " kalimat yang berisi penjelas masalah pada kalimat utama ".

Jenis-jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari letak kalimat pokok paragraf terbagi menjadi beberapa bagian:

Pengertian Paragraf Beserta Jenis-Jenisnya Lengkap

Paragraf Deduktif yaitu " suatu paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diawal paragraf ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut.

Paragraf Induktif yaitu " suatu paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diakhir paragraf ". Contoh: Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Jadi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.

Paragraf Campuran yaitu  " paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diawal paragraf dan ditegaskan kembali diakhir paragraf ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.

Paragraf Narasi yaitu " paragraf yang tidak memiliki kalimat ide pokok. Artinya semua kalimat dianggap penting, tidak ada kalimat yang dijelaskan ". Semua kalimat berkedudukan sama antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Contoh: Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut.

Jenis- jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari isinya dibedakan menjadi beberapa bagian:

Paragraf Eksposisi yaitu " paragraf yang isinya memaparkan suatu masalah atau peristiwa ".
 Contoh: Kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014 di desa Simpang Pematang. Semua warga desa Simpang Pematang turut memeriahkan acara HUT RI ke 69 dengan mengikuti beragam perlombaan yang disediakan oleh panitia, perlombaan tersebut antara lain : panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang dan lain sebagainya.

Paragraf Deskripsi  yaitu " paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa dengan kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengar dan mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut ".
Contoh: Malam bulan purnama yang meriah. Cahaya bulan purnama yang sangat terang. Keadaan malam bagaikan siang, yang terang bukan saja di tempat-tempat yang lapang, bawah pepohonan pun tampak terang. Anak-anak terlihat senang sekali, ada yang main kejar-kejaran, main sumput-sumputan, dan juga ada yang main pencak silat. Anak-anak remajapun tidak mau ketinggalan, mereka banyak menikmati sinar bulan purnama dengan duduk-duduk santai dibawah pohon. Sebagian lagi jalan-jalan berkeliling kampung.

Paragraf Argumentasi yaitu " paragraf yang isinya meyakinkan pembaca sehingga pembaca menerima gagasan penulis ".
 Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seorang dokter pasti selalu membaca buku-buku medis, sebab tanpa membaca buku medis ia akan banyak mengalami kesulitan ketika akan mendeteksi penyakit pasien. Seorang pelajar, tanpa mau membaca buku pelajaran secara rutin, pasti akan banyak mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan dari guru. Banyak lagi contoh-contoh membaca yang selalu dilakukan oleh seseorang.

Paragraf Persuasi yaitu " paragraf yang isinya membujuk atau mempengaruhi pembaca agar mau mengikuti pendapat atau gagasan penulis ". Jenis paragraf ini hampir sama dengan paragraf argumentasi bahwadiawal paragraf penulis menyajikan pendapat dahulu kemudian disajikan pernyataan yang berupa alasan . Perbedaannya yaitu pada paragraf argumentasi alasan yang digunakan berupa fakta, sedangkan pada paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan, ajakan atau harapan penulis.
 Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Sebab seseorang yang tidak mau membaca buku pasti tidak banyak memiliki pengetahuan. Pengetahuan itu banyak bersumber dari buku. Anak yang pintar misalnya, dia pasti menjadi kutu buku. Tiada hari tanpa membaca baginya. siapa saja yang kurang membaca pasti ia sangat terbatas pengetahuannya. Oleh karena itu biasakanlah membaca buku-buku ilmu pengetahuan, bila ingin memiliki ilmu pengetahuan.

Paragraf Narasi yaitu " paragraf yang isinya menceritakan masalah atau suatu peristiwa , sehingga pembaca dapat terhibur atau terharu terhadap masalah atau peristiwa yang terjadi ".
Contoh: Beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan perjalanan ke Lampung. Rombongan kami terdiri dari 5 mobil pribadi. Kendaraan kami melaju dengan cepat secara beriringan. Perjalanan sangat menyenangkan, tak seorangpun yang tidak gembira. Semua sangat bahagia melihat pemanandangan walau hanya didalam mobil ketika suasana dan gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi kota Bandar Lampung.

sumber :
http://www.seputarpengetahuan.com/2014/08/definisi-paragraf-beserta-jenisnya.html

Kamis, 05 November 2015

Tugas Bahasa Indonesia 5

Kalimat Efektif 

Kalimat efektif adalah kalimat – kalimat yang ditulis sesuai dengan kaidah – kaidah tata bahasa yang berlaku, sehingga dapat dipahami oleh pembaca atau pendengarnya dengan mudah. Kaidah – kaidah tersebut, diantaranya aturan tentang ejaan, tanda baca, dan masih banyak lagi yang terkandung di dalam prinsip - prinsip kalimat efektif. Di bawah ini adalah prinsip - prinsip yang harus dimiliki oleh suatu kalimat efektif.

Prinsip – Prinsip Kalimat Efektif


Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif, jika memiliki prinsip – prinsip berikut ini:

1. Kesepadanan 

Setiap kalimat efektif harus memiliki kesepadanan bentuk. Dengan kata lain, unsur – unsur kalimat, seperti S, P, O, K, dan Pel yang saling mendukung dan membentuk kesatuan gagasan.

Contoh :

Adik ke sekolah kemarin.  (Tidak efektif)
Adik pergi ke sekolah kemarin.  (Efektif)

Budi memakan malam mini,  (Tidak efektif)
Budi memakan nasi goreng mala mini. (Efektif)

Aku melihat Budi juga melihat Andi di sekolah. (Tidak efektif)
Aku dan Budi melihat Andi di sekolah.  (Efektif)

2. Kepaduan Kalimat

Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif, jika informasi yang terkandung tersusun dengan padu dan tidak terpecah – pecah. Hal ini dicirikan dengan kalimat tersebut yang tidak bertele – tele dan tidak mengunakan kata daripada dan tentang  di antara predikat dan objek.

Contoh :

Rapat kali ini membahas tentang permasalahan – permasalahan yang terjadi.  (Tidak efektif)
Rapat kali ini membahas permasalahan – permasalahan yang trjadi.  (Efektif)

Kamu harus dapat memberikan kepada Andi buku itu. (Tidak efektif)
Kamu harus mengembalikan buku Andi.    (efektif)

3. Kelogisan

Kalimat efektif harus logis. Yang dimaksud dengan kelogisan adalah kalimat tersebut memiliki ide yang masuk akal dan mudah dipahami oleh pembacanya.

Contoh :

Kepada Pak Lurah, waktu dan tempat kami persilakan.  (Tidak efektif)
Kepada Pak Lurah, kami persilakan untuk menyampaikan pidatonya.  (Efektif)

Untuk mempersingkat waktu, mari langsung kita mulai acara ini.  (Tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, mari kita mulai acara ini.  (Efektif)

4. Kehematan Kata

Kalimat efektif harus memiliki kehematan penggunaan kata. Dengan kata lain, tidak terjadi pengulangan – pengulangan kata yang tidak perlu.

Contoh :

Ayah memajukan mobilnya ke depan.  (Tidak efektif)
Ayah memajuka mobilnya.   (Efektif)

Budi belajar yang giat agar supaya lulus.  (Tidak efektif)
Budi belajar yang giat agar lulus.  (Efektif)

Para Ibu – ibu mendatangi kantor DPR.  (Tidak efektif)
Ibu – ibu mendatangi kantor DPR.   (Efektif)

5. Ketepatan Pemilihan Kata

Kalimat efektif adalah kalimat – kalimat yang memiliki ketepatan dalam pemilihan kata, sehingga tidak menimbulkan sebuah keambiguan atau penafsiran ganda.

Contoh :

Anak baru tidak masuk ke sekolah hari ini.  (Tidak efektif)
Anak yang baru masuk itu tidak masuk ke sekolah hari ini. (Efektif)

Barang bagus akan dikirim ke Jakarta saat ini juga. (Tidak efektif)
Barang yang kondisinya bagus, akan dikirim ke Jakarta saat ini juga.  (Efektif)

6. Ketegasan Makna

Ketegasan makna adalah prinsip dasar yang harus dimiliki oleh kalimat efektif. Artinya, ide pokok dalam kalimat efektif harus diperjelas, dengan cara meletakkan kata kunci atau inti kata pada awal kalimat, mengurutkan ide – ide tersebut secara bertahap, dan menggunakan artikel – artikel penekanan, seperti –kah, -pun, dan –lah.

Contoh :

Sudah saya buang sampah itu.  (Tidak efektif)
Sampah itu sudah saya buang.  (Efektif)

Pertemuan kali ini akan dihadiri oleh pak walikota, gubernur, dan seluruh camat di kota ini.  (Tidak efektif)
Pertemuan kali ini akan dihadiri oleh gubernur, walikota, dan seluruh camat di kota ini.  (Efektif)

Kerjakan tugasmu dengan baik.  (Tidak efektif)
Kerjakanlah tugasmu dengan baik.  (Efektif)

7. Kesejajaran Bentuk

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif, jika memiliki kesejajaran atau kepalarelan bentuk. Prinsip ini dicirikan dengan penggunaan bentuk kata, dan imbuhan di dalam kalimat itu. Jika pada bentuk pertama menggunakan kata kerja maka bentuk kedua juga menggunakan kata kerja.

Contoh :

Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan sapu di rumah.  (Tidak efektif)
Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan menyapu di rumah.  (Efektif)

Ayah bingung dengan tumpukan barang itu, apakah harus dibuang atau menyimpannya. (Tidak efektif)
Ayah bingung dengan tumpukan barang itu, apakah harus dibuang atau disimpan.  (Efektif)

Kakak menyingkirkan batu itu dengan didorongnya ke pinggir jalan.  (Tidak efektif)
Kakak menyingkirkan batu itu dengan mendorongnya ke pinggir jalan.  (Efektif)

sumber :
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/06/pengertian-contoh-dan-prinsip-kalimat-efektif-detail.html