Selasa, 15 Oktober 2013

MASALAH SOSIAl SEX BEBAS DI KALANGAN PELAJAR

                                       Seks Bebas di Kalangan Pelajar
Pada zaman sekarang pergaulan di kalangan anak sekolah khususnya pada anak Sekolah Menengah Atas semakin mengkhawatirkan, Kekhawatiran itu tidak tanpa sebab, semakin pesatnya perkembangan teknologi dan semakin besarnya pengaruh budaya barat di kalangan anak muda zaman sekarang.
Halnya seperti contoh aktor dan artis Indonesia sekarang yang selalu berpenampilan seksi guna menunjang penampilan mereka. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan suatu pengaruh kepada orang yang melihat penampilan mereka ingin meniru gaya penampilan tersebut. Dari kegiatan meniru penampilan aktor dan artis yang berpenampilan seksi tersebut secara tidak langsung mengakibatkan orang yang melihat menjadi ingin melakukan tindakan yang bersifat negatif.
Sebagai contoh kedua, dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat semakin mudahnya seseorang untuk mendapatkan suatu hal – hal informasi. Di zaman sekarang untuk mengakses alamat – alamat website yang bersifat pornografi sangat lah mudah. Menurut data Departement Telekomunikasi dan Komunikasi, pengakses terbesar website bersifat pornografi adalah Negara Indonesia. Dan kebanyakan pengakses website tersebut adalah anak usia di bawah umur. Lengahnya pengawasan dari orang tua dan kurangnya pemberian pendidikan karakter kepada anak, mengakibatkan seorang anak dapat dengan mudah terjerumus kedalam perbuatan yang negatif. 
Di zaman sekarang juga pola berpacaran anak sekolah sudah menjerumus ke arah budaya free sex (seks bebas). Itu semua tidak dapat terlepas dari pengaruh oleh prilaku hal negatif yang di karenakan hal – hal yang bersifat pornografi seperti melihat orang berpakaian seksi dan pengaruh dari menonton film yang bersifat porno. Hal – hal tersebut mengakibatkan suatu keinginan dari seorang anak untuk melakukan hal – hal yang menjerumus ke arah perilaku free sex (seks bebas). Seperti halnya pada zaman sekarang banyak anak sekolah yang harus Drop Out (di keluarkan) dari sekolah hanya karena hamil di luar nikah.  Sehingga siswa yang seharusnya memiliki masa depan yang cerah, dapat sirnah masa depannya hanya karena perbuatan asusila tersebut.
Seks bebas pelajar atau pergaulan bebas yang dilakukan oleh para pelajar pada masa remaja merupakan masa di saat seorang individu atau pelajar mengalami peralihan pribadi dari satu tahap ketahap berikutnya. Pelajar yang umumnya masih berusia remaja akan menghadapi sebuah masa pubertas yang biasanya terjadi pada usia 15 – 18 tahun namun sekarang masa puberatas lebih cepat dari awalnya biasanya pada usia 10 – 13 tahun.
Seks bebas pelajar yang dulunya hanya pada jenjang perkuliahan dan SMA sekarang sudah merambah ke tingkat SMP bahkan sampai tingkat SD. Menurut data dari Dinas Pendidikan kota Pati, angka putus sekolah di kota Pati tiap tahun meningkat terus.
Pembicaraan seks pada masa sekarang dengan alur informasi dan teknologi yang hampir tidak pasti batasan industrinya dengan moral, tidak lagi dianggap tabu. Pelajar tentu mengetahui apa itu seks. Namun pengetahuan mereka tentang seks hanya sekedar tahu saja namun tidak dapat memahaminya mendalam apa seks itu sesungguhnya. Mereka menganggap bahwa seks merupakan sebuah kebutuhan yang wajar bagi mereka. Pada saat ini banyak dari para pelajar yang melakukan hubungan seks bebas tanpa mengetahui akan dari dampak yang dilakukannya, Yang jelas jelas bertentangan dengan norma – norma yang terdapat di kalangan masyarakat.
Beberapa faktor yang menyebabkan seks bebas dikalangan pelajar. Faktor faktor tersebut berperan penting dalam pengaruh budaya seks dikalangan para pelajar.
1. Diri Sendiri
Dalam konteks ini seks bebas pelajar terjadi dikarenakan pengaruh yang timbul dari diri seorang pelajar itu sendiri adanya suatu dorongan untuk mengetahui akan hal hal yang belum mereka ketahui. Pada usia remaja para pelajar selalu ingin mencoba hal – hal yang baru yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan. Para pelajar juga memiliki sifat untuk bereksperimen dan melakukan tantangan. Tidak hanya itu sifat para pelajar yang pada usia Puber yang masih meledak – ledak dan kadang tidak terkendali menyebabkan mereka tidak berfikir panjang dalam melakukan suatu hal. Sehingga para pelajar sering melakukan hal sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
2. Lingkungan Keluarga
Peran sebuah keluarga dalam mengontrol perilaku pelajar sangatlah berpengaruh besar dalam proses pembentukan karakter seorang siswa. Sebagai lingkup sosial terkecil, sudah sepatutnya keluarga memberikan perhatian pada para pelajar tersebut. Seorang pelajar yang kurang mendapatkan suatu perhatian dari keluarganya tentu akan mengakibatkan anak itu berbuat seenakanya sendiri. Menerobos norma dan aturan yang berlaku. Hingga akhirnya menyerap semua hal yang ditemuinya dalam pergaulan sehari harinya termasuk akan seks.
Pelajar yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis sangat mungkin terjerumus ke hal hal negatif dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tuanya. Ini dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap keluarga. Mereka beranggapan dengan berbuat seenaknya mereka bisa melupakan semua hal yang terjadi di keluarga.
3. Luar Lingkungan
Faktor Luar Lingkungan yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan seks bebas, terdiri akan 2 faktor yakni :
a. Faktor dari Teman
Faktor teman juga memungkinkan seseorang untuk melakukan seks bebas. Karena ada kalanya seorang pelajar menganggap bahwa temannya yang paling mengerti akan dirinya daripada keluarganya. Beruntung bagi seorang pelajar yang memiliki teman seorang penuntun ke arah yang lebih baik, baik dari akademis maupun moralnya. Akan tetapi jika seorang pelajar tersebut mendapatkan teman yang tidak baik. Hal ini bisa saja menjerumuskan pelajar tersebut kearah yang tidak baik. Bahkan sering di temukan seorang teman yang memeng sengaja menjerumuskan ke arah yang negatif.
b. Faktor dari sekolah
Walau dasarnya sekolah merupakan tempat untuk belajar untuk mendapatkan suatu ilmu yang bermanfaat kelak, namun bukan berarti sekolah tidak berperan dalam membentuk karakter seorang siswa untuk dapat di bawa kemana. Sebagai contoh gaya berpacaran anak SMA sekarang tidak mengenal akan tempat untuk berciuman terkadang juga dilakukan di tempat umum seperti sekolahan. Hal ini juga diperparah dengan gaya berpakaian para guru guru muda yang seolah sengaja memakai pakaian yang minim seperti rok yang ketat atau berpakaian seksi. Fenomena itu menambah seorang pelajar untuk dapat melakukan hubungan seks bebas dikarenakan setiap hari disuguhi akan pemandangan seperti itu.
4. Faktor Teknologi dan Budaya Asing
Arus informasi dan teknologi yang tidak terkendali turut memberikan dampak negatif terhadap perkembangan seorang pelajar. Seharusnya dengan kemajuan teknologi akan memberikan manfaat yang berguna untuk pelajar. Dengan kemajuan teknologi pengaruh akan budaya asingpun berpengaruh besar merubah karakter seorang pelajar. Cara berpakaian budaya barat yang seksi seorang menjadi sebuah tren yang di senangi oleh anak anak remaja zaman sekarang. Akibatanya timbul rasa ingin melakukan hal hal negatif ketika seseorang melihat hal hal tersebut di sekitar kita.  
Anggapan melakukan seks bebas di kalangan pelajar sudah semakin mengkhawatirkan sudah sepatutnya kita sebagai manusia yang memiliki moral dan berbudaya ketimur-timuran haruslah memiliki moral yang baik sehingga tidak terjerumus ke arah budaya seks bebas.

menurut saya di perlukan bimbingan atau pengarahan terhadap pelajar akan bahaya nya sex bebas dan resiko yg akan di alami oleh pelajar akan akibat buruk nya sex bebas contoh nya pelajar bisa terjangkit penyakit menular dan berbahaya seperti  HIV/AIDS,SIFILIS dan dll.
serta resiko kehamilan di usia belia yg harus nya masih bersenang-senang belajar dan bermain dengan teman-teman malah harus mengurusi anak.
dan menurut saya perlu juga pelajar di dekatkan kepada tuhan agar mereka merasa takut untuk melakukan sex bebas karena melakukan sex bebas adalah dosa.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar